Strategi Procurement & Efisiensi Gas Industri: Cara Hemat Biaya Tanpa Ganggu Operasional

Gas Sebagai Biaya Tak Terlihat yang Membengkak

Banyak bisnis HOREKA dan manufaktur menganggap gas cuma “cost operasional biasa”. Padahal, tanpa kontrol yang baik, biaya gas bisa membengkak 15–20% tiap bulan.

Procurement Manager sering dipusingkan dengan dua hal: harga gas yang fluktuatif dan vendor yang tidak konsisten. Di sisi lain, Kitchen Manager harus memastikan dapur tetap jalan. Ketika supply telat atau berat isi kurang → efeknya langsung terasa: produksi berhenti, pesanan gagal, dan kerugian membengkak.

Artikel ini akan membahas strategi procurement dan efisiensi penggunaan gas industri yang praktis, terbukti, dan bisa langsung diterapkan.

Kenapa Procurement Harus Peduli pada Efisiensi Gas

• Gas = biaya tetap yang besar (10–30% dari operasional dapur/manufaktur)
• Risiko supply telat = downtime produksi = kerugian besar
• Audit & compliance = gas juga masuk laporan keuangan & legalitas

Procurement yang cerdas bukan hanya nego harga, tapi juga mengatur strategi supply & efisiensi konsumsi.

Strategi 1: Negosiasi Kontrak Jangka Panjang

Vendor gas biasanya kasih harga lebih stabil kalau perusahaan berkomitmen jangka panjang.
Manfaat kontrak jangka panjang:

• Harga lebih pasti, tidak kena fluktuasi bulanan
• Prioritas supply (tidak takut kehabisan stok saat peak season)
• Vendor wajib jaga kualitas & SLA

💡 Tip: Pastikan kontrak mencantumkan penalti keterlambatan & garansi berat isi.

Strategi 2: Optimalkan Jadwal Refill

Seringnya, Kitchen Manager pesan gas saat hampir habis. Akibatnya, supply bisa telat.
Solusi:

• Atur jadwal refill rutin berdasarkan siklus produksi
• Gunakan sistem monitoring pemakaian tabung/bulk
• Buat buffer minimal 1–2 tabung cadangan

📊 Contoh: Sebuah katering skala besar berhasil hemat 12% biaya hanya dengan menjadwalkan refill mingguan dan mengurangi emergency order.

Strategi 3: Audit Konsumsi Energi

Audit sederhana bisa menunjukkan boros/tidaknya pemakaian gas.
Langkah praktis:

• Catat konsumsi harian → bandingkan dengan output produksi
• Identifikasi kebocoran → gas habis lebih cepat dari semestinya
• Sesuaikan kapasitas tabung → jangan pakai tabung kecil untuk volume besar

Procurement bisa bekerja sama dengan vendor untuk melakukan audit energi gratis.

Strategi 4: Pilih Vendor dengan Transparansi & After-Sales

Procurement harus pilih vendor bukan hanya berdasarkan harga.
Vendor yang efisien = vendor yang kasih:

• Laporan pengisian lengkap
• QC sebelum pengiriman
• After-sales support 24/7
• Dokumentasi siap audit

Strategi 5: Gunakan Sistem Pinjam Tabung

Membeli tabung cadangan = biaya besar. Solusinya? Sewa / pinjam tabung dari vendor.
Keuntungan:

• Tidak perlu investasi awal besar
• Tabung cadangan selalu tersedia
• Vendor tanggung maintenance & penggantian

Studi Kasus: Restoran Cepat Saji

Sebuah restoran nasional sempat rugi Rp 500 juta karena supply gas telat selama seminggu. Setelah beralih ke vendor dengan kontrak langganan & sistem refill terjadwal, mereka:

• Hemat biaya 15% per bulan
• Tidak pernah lagi alami downtime
• Audit keuangan lebih rapi

Checklist Praktis untuk Procurement

1. Minta 3 penawaran vendor → bandingkan lebih dari sekadar harga
2. Pastikan ada SLA pengiriman & emergency support
3. Lihat track record vendor (testimoni, portofolio client)
4. Hitung ulang kebutuhan gas → sesuaikan ukuran tabung/bulk
5. Audit konsumsi energi tiap 3 bulan

Kesimpulan

Efisiensi gas industri bukan sekadar menghemat biaya, tapi menjaga stabilitas operasional bisnis. Procurement & Kitchen Manager yang menerapkan strategi tepat akan:

• Hemat biaya hingga 20%
• Terhindar dari downtime & kerugian besar
• Lebih percaya diri menghadapi audit & compliance

‍
👉 Konsultasi teknis gratis: Optimalkan pemakaian gas & atur strategi supply untuk bisnis Anda.

‍